EKSISTENSI BUDAYA BALI

LUBARA KIPAS/KEPET BALI 

        Lukisan Baligrafi Kipas Bali disusun dengan kalimat “Kipas Bali Asli” yang dibuat dalam Aksara Bali. Hal ini menunjukkan bahwa Bali memiliki kerajinan tangan berupa kipas Bali yang dibuat oleh pengrajin Bali dan memanfaatkan bahan baku yang berasal dari alam Bali. Kipas tangan yang berasal dari Bali ini merupakan alat yang dipergunakan untuk menghasilkan angin guna mendinginkan udara, serta memberikan efek menyegarkan saat udara terasa panas. 


        Selain itu dapat pula digunakan melengkapi kostum dalam tarian Bali, sebagai souvenir atau cinderamata. Kipas Bali ini memiliki nilai seni dan estetika yang tinggi. Kipas Bali biasanya dibuat dengan corak yang memanfaatkan kebudayaan Bali, biasanya memuat gambar karakter seperti pewayangan, gambar hewan, ataupun gambar tanaman. Bahan yang dapat digunakan untuk membuat kipas Bali ini yaitu kayu, bambu, dan rotan. Biasanya dipadukan pula dengan kain yang memuat gambar-gambar yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat Bali.


In English

        Baligraphic Painting Of Balinese Fan is arranged with the phrase "Original Balinese Fan" made in Balinese Characters. This shows that Bali has handicrafts in the form of Balinese fans made by Balinese craftsmen and utilizing raw materials derived from Balinese nature. This hand fan originating from Bali is a tool used to produce wind to cool the air, and provide a refreshing effect when the air feels hot.  

        In addition, it can also be used to complete costumes in Balinese dances, as souvenirs or souvenirs. This Balinese fan has high artistic and aesthetic value. Balinese fans are usually made with patterns that utilize Balinese culture, usually containing character images such as puppetry, animal pictures, or plant pictures. Materials that can be used to make this Balinese fan are wood, bamboo, and rattan. Usually combined with a cloth that contains images related to the life of the Balinese people.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

EKSISTENSI BUDAYA BALI

Gambar
LUBARA ONGKARA            Ongkara adalah Simbol Suci dalam Agama Hindu, yaitu simbol kemahakuasaan Sang Hyang Widhi. Di dalam Upanisad (Kitab Agama Hindu) ongkara disebut Niyasa artinya alat bantu agar memiliki konsentrasi menuju kepada Hyang Widhi, serta pemuja mendapat vibrasi kesucian Hyang Widhi. Niyasa atau sarana yang lain misalnya  banten,  pelinggih, kober, dll. Sebagai simbol suci Niyasa ongkara biasanya digunakan atau diletakkan pada tempat yang wajar karena disucikan. Dengan ditempatkannya ongkara pada tempat suci diharapkan umat Hindu mendapatkan kekuatan magis yang dibutuhkan dalam melancarkan serta mencapai tujuan upacara agama.           Dalam simbol ongkara terdapat 5 nsur yaitu: 1) Nada, 2) Windu, 3) Arda Candra, 4) Angka telu/tiga (versi Bali), 5) Tarung. Kelima unsur ini melambangkan Panca Mahabhuta (lima elemen yang menyusun manusia), unsur-unsur sakti Hyang Widhi, yaitu: · ...
Baca selengkapnya